Tips Memilih Komponen PC yang Tepat Saat Merakit Komputer untuk Pemula

Apakah kalian pernah bertanya-tanya bagaimana cara merakit sebauh PC? jika iya pastinya kalian akan berpikir bahwa merakit pc itu terlihat sulit karena ada banyak hal yang harus dipelajari kan? Ya memang dalam merakit sebuah komputer ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehingga komputer kita nantinya bisa berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Dan apabila kita salah saat memilih komponen tersebut, hal itu bisa berdampak tidak dapat dipasangnya komponen itu pada komputer kita karena tidak sesuai dengan komponen yang lain sehingga uang yang kita gunakan akan terbuang percuma. Oh tentunya kalian tidak ingin hal itu terjadi bukan? Nah untuk itulah saya membuat artikel ini sehingga kalian semua bisa memilih komponen-komponen yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan kalian.

Sebelum kita memulai, ada 2 hal penting yang harus kalian tentukan yakni:
  1. Mengapa dan untuk apa kalian membagun PC tersebut? Apakah untuk bermain game, editing video, atau sekedar menonton video kucing di YouTube. Ketiga hal tersebut akan menentukan komponen apa yang akan kalian gunakan dan bagaimana kalian bisa mengoptimalkan nantinya.
  2. Menentukan Budget. Saya tahu semua orang tidak terlalu suka ketika membicarakan uang tapi kamu harus menentukan berapa banyak biaya yang akan kamu keluarkan karena bisa saja ketika kamu memilih komponen-komponen yang kamu inginkan justru total harganya bisa sampai dua kali lipat dari yang kamu rencanakan. Sehingga hal ini menjadi penting agar kamu bisa menentukan komponen terbaik yang akan dibeli yang sesuai dengan budgetmu.
Jika sudah, sekarang saatnya untuk membahas komponen-komponen tersebut. Mari melangkah ke komponen pertama yaitu:

1. Menentukan Processor

Didalam komponen komputer Processor itu merupakan otak dari komputer kita, ia memproses semua data yang ada sehingga kita harus menentukan processor seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Beberapa orang diluar sana ada yang memilih processor karena clock speed, jumlah inti (core), atau overclockability (bisa overclock).

Clock Speed pada dasarnya mempengaruhi seberapa cepat processormu dalam melakukan Single Task. Sedangkan Jumlah Inti (Core) berarti seberapa banyak tugas/pekerjaan yang bisa dilakukan secara bersamaan (Multitasking) yang dapat diatasi oleh processor tersebut. 

Kebanyakan game dan software saat ini dioptimalkan agar berjalan di empat Core. Jadi kalian tidak perlu khawatir tidak bisa membeli processor dengan 12 Core yang kalian pikir kalau kalian butuh itu.
Untuk gamer pada umumnya, AMD Ryzen 5 1600 sudah sangat mumpuni untuk bermain game dan memiliki Core ekstra untuk Streaming ketika bermain game atau Editing video dan itu tidak menjadi masalah. Walaupun Ryzen masih kalah dengan Intel Core i5 dan i7 dalam hal performa Single Core tapi ia bisa mengungguli mereka dengan Multithreading. Dan dengan harga sekitar Rp2,3 Jutaan sudah sangat pas untuk digunakan didalam sistemmu dan memberimu sistem yang sangat fleksibel karena dapat memberikan performa bermain game yang mantap hingga beberapa waktu kedepan.

Tapi jika itu masih terlalu mahal bagi kalian (belum lagi kalian harus mencocokkan dengan motherboard yang sesuai nanti), Intel Core i5 dan i7 generasi ke 3-5 dengan 4 Corenya sudah cukup mumpuni untuk bermain game-game berat dan lagi dibandrol dengan harga dibawah 2 Juta.

Walaupun begitu, ketika kamu ingin merakit PC untuk kebutuhan multimedia dasar, Intel Pentium dengan Hyper Threading-nya tidak bisa diabaikan. Meskipun Virtual Dual Core-nya tidak sebagus yang asli, tapi tetap saja dia lebih cepat dari pada processor Dual Core lainnya.

Dan yang terakhir, Overclockability sangat cocok untuk kalian yang bertipe selalu berpikir terhadap setting manual dan mencoba untuk mendapatkan performa yang lebih dari yang diberikan oleh bawaan pabrik. Tapi perlu diingat bahwa overclock pasti membuat komponen tersebut (dalam hal ini processor) lebih panas dari kondisi normalnya jadi kamu membutuhkan CPU Cooler yang lebih baik. Jika processormu memberikan CPU Cooler bawaan maka itu sudah jauh lebih dari cukup jika kamu tidak berpikir untuk overclocking. Tapi jika kamu ingin overclocking atau ingin sebuah Heatsink yang lebih tenang, maka kamu bisa mencari heatsink yang lebih besar dengan pipa panas atau dengan Liquid Cooler.

2. Memilih Motherboard yang Sesuai

Ketika kita hendak memilih motherboard, maka kita perlu tahu tipe socket apa yang ada pada processor yang sudah kita tentukan sebelumnya. Karena setiap socket pada processor berbeda-beda dan hanya bisa dipasang dengan socket dengan tipe yang sama pada motherboard-nya. Untuk mengetahui tipe socket apa yang digunakan oleh processormu, maka kamu hanya perlu mencarinya di Google dengan mengetikkan tipe processormu dengan lengkap dan lihat spesifikasinya. Contohnya saja disini saya menggunakan Intel Core i5 6600K yang memiliki socket tipe LGA 1151 jadi saya juga harus mencari motherboard dengan tipe socket LGA 1151 juga salah satunya adalah Asus ROG STRIX Z390-H Gaming.


Hal kedua yang kamu perlu perhatikan adalah ukuran motherboardnya. Ada 4 ukuran dari motherboard yakni Mini ATX, Micro ATX, ATX, EATX (Extended ATX). Pilihlah yang sesuai kebutuhan dan cocokkan dengan case CPUmu. Semakin besar ukuran mobo semakin lengkap pula fitur yang diberikan. 
Ketika kamu memilih ukuran motherboard yang kamu inginkan, kamu juga perlu memperhatikan berapa banyak slot RAM yang kamu butuhkan, berapa banyak sambungan storage (penyimpanan) yang tersedia, atau ketersediaan WiFi. Dan perlu kamu ingat bahwa tidak semua chipset (built in WiFi, multiple network adaptors, usb port tambahan, storage option tambahan, Lampu RGB syncronization, dll.) tersedia di semua tipe ukuran jadi kamu harus mempersiapkannya dengan matang mana yang akan kamu pilih. Tapi kamu tidak perlu pusing-pusing disini karena semua motherboard sudah memberikan fitur standar yang dibutuhkan oleh orang pada umumnya.

3. Ukuran Case

Menentukan ukuran Casing (wadah) sangat erat kaitannya dengan ukuran motherboard yang sudah kamu pilih sebelumnya. Kamu bisa saja menaruh motherboard yang kecil di casing yang besar namun akan terlihat ruang kosong yang begitu besar jadi terlihat mubadzir, tapi ini lebih mendingan dari pada menaruh motherboard ukuran besar di casing yang berukuran kecil dan tentu saja itu tidak akan muat.

Beberapa casing saat ini menawarkan beberapa fitur yang hampir sama seperti panel I/O yang ada didepan, kipas kualitas tinggi yang lebih tenang, dan dudukan hardware yang sesuai standar. Jika kamu tidak yakin mana casing yang akan kamu pilih, kamu bisa menentukannya dari apa yang kamu lihat atau jika kamu ingin sesuatu yang terlihat keren kamu bisa mencari casing yang memiliki fitur seperti panel kaca transparan, fan splitter bawaan, dan dudukan untuk radiator. 

4. Memori / RAM

Dari ketiga hal diatas RAM adalah hal yang paling mudah untuk dipahami. Sama seperti CPU yang harus cocok dengan motherboard, RAM-pun juga demikian. Kamu perlu mencocokan tipe RAM yang akan kamu gunakan di mobomu, Apakah itu DDR2/DDR3/DDR4? Walau kebanyakan tipe RAM yang digunakan sekarang adalah DDR3 atau DDR4, tapi kamu harus benar-benar tahu secara pasti tipe RAM apa yang kompatibel untuk digunakan. Jadi kamu harus mengecek spesifikasi motherboardmu di google dan cari tahu tipe mana yang sesuai, lalu tentukan seberapa besar memori yang kamu perlukan.

Selanjutnya kamu pasti berpikir berapakah total RAM yang pas untuk kebutuhanmu bukan? Sebagai petunjuk saja kalau 8 GB RAM sangat cocok untuk PC multimedia/gamer kelas bawah, 16 GB RAM untuk gamer yang lebih serius, dan 32 GB ke atas untuk pekerjaan workstation seperti Rendering atau Video Editing. Dan ketika memilih salah satu dari ketiga jumlah memori diatas kamu perlu membaginya menjadi kelipatan dua. Jadi maksudnya kamu perlu menggunakan 2x4 GB RAM / 2 batang 4 GB RAM (untuk RAM total sebesar 8 GB), 2x8 GB (untuk total 16 GB RAM), dan 2x16 GB (untuk total 32 GB).

Kenapa begitu? Hal ini bertujuan agar kelak jikalau kalian hendak menambah atau upgrade RAM kalian masih memiliki slot lebih untuk melakukannya. Kalau begitu bukankah lebih baik menggunakan 1 batang RAM saja diawal sehingga masih banyak slot tersisa untuk upgrade? Memang 1 batang RAM 8 GB dan 2x4 GB RAM totalnya sama-sama 8 GB namun dalam hal performa 2x4 GB jauh lebih unggul karena mereka menggunakan fitur dual channel memory bandwith dan tentunya memberikan rasa yang berbeda. Lalu kenapa tidak sekalian jadi empat saja kalau motherboardku mendukung fitur quad channel? Karena dalam prakteknya perbedaan performa antara fitur dual channel dan  quad channel tidak begitu berarti.

Kemudian kamu juga perlu membeli RAM dengan kecepatan yang paling tinggi yang sesuai dengan budgetmu. Tapi perlu diingat kalau perbedaan performa antara 2133 MHz dan 3000 MHz itu hampir tidak terlihat. Jadi pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhanmu dan jangan menghabiskan budgetmu di bagian ini.
Nah sekarang mungkin setelah kamu mencari-cari tentang RAM yang akan kamu gunakan, kamu pasti akan tergoda dengan penampilan futuristik heat spreader yang digunakan dibeberapa perusahan RAM. Tapi ada hal yang perlu diketahui kalau penambahan heat spreader pada RAM membuat RAM tersebut lebih tinggi bentuk fisiknya dan bisa saja hal itu menghalangi CPU Cooler dan akhirnya CPU Cooler jadi tidak bisa terpasang karenanya. Dan lagi RAM tidak akan terlalu panas ketika digunakan, jadi sekali lagi jangan berpikir untuk menghabiskan budgetmu disini dan pilihlah yang simpel sesuai kebutuhan.

5. Video Card

Ada banyak brand yang menawarkan berbagai jenis Video Card diluar sana. Dan tentu saja yang sering kita dengar adalah AMD dan NVidia. Tapi perlu diingat bahwa AMD dan NVidia-lah yang membuat architecture dan design video cardnya sedangkan partner mereka seperti ASUS, EVGA, Gigabyte, MSI, dkk membuat variasi yang berbeda-beda dari video card tersebut berdasarkan pendingin (cooler) yang mereka gunakan.

Walaupun Video Card tersebut berbeda-beda baik itu keluaran dari ASUS atau EVGA atau yang lainnya namun jika mereka menggunakan architecture yang sama maka video card tersebut akan mempunyai performa yang hampir sama. Jadi pastikan kamu memilihnya berdasarkan seberapa efisien ia dalam membuang panas, tingkat ketenangnya (tidak berisik), seberapa cepat clock speed-nya, dan seberapa keren ia terlihat di sistemmu.

Dan yang paling penting untuk diperhatikan adalah seberapa besar ukuran fisiknya. Karena beberapa dari Video Card tersebut memiliki 2 atau bahkan 3 kipas pendingin didalamnya dan jelas ini akan memakan banyak ruang jadi pastikan kamu memilih Video Card yang bisa masuk dan pas dengan casing-mu. Dan kamu bisa memilah-milih brand disini jadi kamu tidak perlu pusing untuk mencocokkan Video Card mana yang benar-benar cocok dan sesuai dengan motherboardmu, kecuali jika kamu ingin sebuah video card yang pengaturan lampu RGB-nya bisa disesuaikan secara manual maka kamu perlu mencocokkan brand pada Motherboard dan Video Cardmu. 

6. Storage

Adalah hardware yang menyimpan semua file-filemu nantinya atau juga yang dijadikan sebagai tempat dimana sistem operasi akan terinstal, atau yang kebanyakan yang orang tahu adalah HDD (Hard Disk Drive). Namun sekarang ada keluaran storage yang baru dan lebih populer untuk digunakan di era saat ini apalagi untuk dijadikan sebagai sistem baik untuk keperluan gaming, rendering, atau yang lainnya dan ia dikenal dengan nama SSD (Solid State Drive). 

Berdasarkan urutan performanya PCIe NVME SSD masih menduduki posisi puncak, dilanjutkan dengan SATA SSD, dan yang terakhir adalah si pak tua hard drive (HDD). 
Saya sendiri sangat merekomendasikan untuk menggunakan SSD baik itu PCIe NVME atau SATA karena performanya yang sangat cepat dalam membuka (loading time) sistem operasi, games, dan aplikasi dibandingkan dengan HDD, dan perbadaanya itu seperti siang dan malam. Jika disesi sebelumnya saya menyarankan untuk menyimpan uangmu untuk keperluan budget tapi tidak untuk sesi ini karena performa dari SSD itu sendiri benar-benar terasa dalam penggunaan sehari-hari dan itu sangat-sangat nyaman dan benar-benar cepat.


Walaupun harga SSD memang mahal, namun kamu tidak perlu sampai menggunakan PCIe NVME  SSD untuk mendapatkan performa maksimal untuk komputermu jika memang budgetmu tidak mencukupi. Kamu bisa beralih menggunakan SATA SSD 120/240 GB yang bisa didapatkan dengan harga sekitar 300ribu - 1Jt rupiah ketika artikel ini dibuat. Walau harganya memang cukup mahal dan hanya memiliki kapasitas yang relatif kecil tapi tidak apa karena memang ini benar-benar worth it untuk dijadikan sebagai sistem. Dan untuk menyimpan file-file besar dan yang jarang digunakan seperti instalasi aplikasi dan games, video, dll kamu bisa menggunakan HDD biasa sebagai alternatifnya dan boom it looks pretty good.

Tapi jika budgetmu benar-benar mepet tidak bisa membeli SSD dan chipsetmu kompatibel dengan yang satu ini, kamu bisa menggunakan Intel Optane Drive ke HDD-mu. Walaupun Intel Optane tidak secepat SSD tapi ia memberikan kecepatan yang jauh lebih baik dari pada HDD bawaan dan memberikan ruang penyimpanan yang jauh lebih besar tentunya. 

Dan jika kamu menggunakan tipe M.2 (SSD/Intel Optane) kamu perlu tahu bahwa M.2 sendiri akan memiliki temperatur yang lebih panas dari model lainnya saat digunakan jadi kamu mungkin perlu untuk mencari motherboard yang slot M.2-nya memiliki heat spreader (penyebar panas).

7. PSU/Power Supply 

Untuk menghidupkan keseluruhan komponen tentunya kita memerlukan power supply yang memadai untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. Kamu bisa menjumlahkan berapa banyak tegangan listrik yang kamu butuhkan untuk komputermu dengan menjumlahkan semua Thermal Design Power (TDP) di setiap komponen (bisa kamu lihat di spesifikasi ditiap komponen) dan carilah power supply yang memiliki tegangan yang ada diatasnya sehingga semua komponen bisa mendapatkan energi yang maksimal. Meskipun begitu, untuk kebanyakan komputer yang digunakan oleh orang pada umumnya dan hanya memiliki satu graphic card saja didalam sistem, kamu cukup menggunakan Power Supply dengan tegangan 500 Watt. 

Kamu tidak perlu Power Supply yang memberikan Watt terlalu tinggi dari yang dibutuhkan karena akan jauh lebih efisien ketika menggunakan Power Supply yang kapasitasnya digunakan sekitar 60-80% untuk menghidupkan komputer tersebut, jadi budgetmu tidak terbuang percuma.
Berbicara tentang efisiensi, semua PSU yang memiliki spesifikasi efisiensi 80+ Bronze keatas sangat bagus dan excellent. Seperti pada kasus RAM sebelumnya,  disini saya juga menyarankan untuk menyimpan budgetmu. Saya merekomendasikan menggunakan PSU dengan kelas bronze saja dan hanya meng-upgradenya nanti ketika kamu mempunyai komputer dengan kelas yang lebih tinggi lagi.

Hampir semua Power Supply sudah memiliki standar yang sama tapi ada tiga hal utama yang harus kamu perhatikan saat memilihnya. Yang pertama, pastikan power supply tersebut memiliki beberapa konektor yang cukup dan sesuai dengan kebutuhanmu sehingga kamu bisa menghindari untuk menggunakan adaptor lain khususnya molex adaptor untuk video card.

Yang kedua, jika kamu sangat terganggu dengan kebisingan kamu tidak perlu khawatir karena beberapa power supply memiliki kipas pendingin yang bisa mati disebagian besar waktu dan jika kamu benar-benar pilah-pilih kamu bisa menggunakan power supply yang tidak menggunakan kipas.

Dan yang ketiga, jika kamu sangat memperhatikan sebuah tampilan mungkin kamu bisa melirik sleeved cables (kabel sleeving) agar kabel PSU-mu terlihat cantik.


Sekian dulu untuk artikel kali ini. Terima kasih buat yang sudah berkunjung dan repot-repot membaca penjelasan diatas. Semoga artikel ini bisa membantu agan-agan semua saat memilih komponen yang tepat nantinya. Dan sampai jumpa di artikel-artikel lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadikan Komputermu Lebih Dingin dengan Airflow Pressure (Positive/Negative)

Apa itu HDMI, DisplayPort, VGA, dan DVI?!